REMAJA NOL
18.44
WI Pulau Buru
No comments
Oleh: Abu Nabiela
Bangsa yang kalah akan selalu mengikut atau mengekor pada bangsa yang menang. Dulu orang eropa selalu menunggu karya kaum muslim untuk diikuti karena masa itu adalah masa keemasan Islam. Allah telah memenangkan kaum muslimin dalam banyak peperangan melawan bangsa Persia dan romawi. Kedua emperium besar ini tunduk di bawah pengaruh dan kekuasaan Islam.
Ketahuilah sobat, tak lain dan tak bukan. Penyebab utama kejayaan Islam waktu itu adalah karena kaum muslimin masih berpegang teguh pada al Quran dan Hadits sebagai pedoman hidup mereka. Keduanya adalah pusaka warisan seorang hamba, nabi dan rasul pilihan Allah. Dialah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Namun, waktu cepat berlalu. Keadaan telah terbalik, justru saat ini kaum muslimin menjadi bulan-bulanan korban penindasan musuh. Negeri kaum muslimin telah dijajah. Pusaka nabi telah dilupakanlah kini. Sebagian besar kaum muslimin telah mengekor bahkan tunduk kepada musuh. Na’udzu billah min dzalik.
Dapat dibayangkan, musibah demi musibah terjadi. Korban bergelimpangan. Kita bahkan hanya bisa menonton saudara-saudara kita menjadi korban kebiadaban Amerika(Nashrani), Israel(Yahudi), Iran(Syiah) dan sekutu-sekutunya.
Kemajuan yang musuh raih sungguh menyilaukan mata. Seakan tak bisa dibendung lagi, semua yang keluar dari mereka kita telan mentah-mentah. Tak ada lagi filter iman. Yah, memang peperangan ini akan terus berlanjut hingga akhir zaman. Namun, siapakah yang rela menggadaikan imannya? Bukankah iman adalah syarat masuk surga-Nya? Apakah penjajahan ini telah mencabut iman kaum muslimin? Terus bagaimana dengan para generasi muda Islam. Bagaimana jadinya ya, kalo mereka telah mengekor dan berpihak pada musuh? Pertanyaan ini mudah-mudahan dapat mengalihkan perhatian kamu pada Islam.
Sobat muda, pembahasan kita kali ini adalah tentang penyakit remaja Islam yang tentunya harus dihindari. Besar kemungkinan penyakit itu adalah hasil suntikan virus mematikan dari musuh-musuh Islam. Nah, remaja penyakitan tersebut kita namakan dengan “remaja nol”.
Hakikat Remaja Nol
Saudaraku, kita semua tentu sudah tau tentang pemutus kelezatan dunia, banyak orang yang takut dan mau lari darinya. Dialah kematian. Maut adalah akhir bagi semua makhluk. Tapi, tentu saja terpaut jauh antara orang yang mati konyol dengan yang mati dalam kemuliaan. Sangatlah jauh berbeda antara orang yang mati dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan yang mati dalam kemaksiatan kepada Allah Ta’ala. Sungguh berbeda antara pemuda yang mati sedangkan hatinya senantiasa terbakar dalam semangatnya memperjuangkan Islam, sangatlah berbeda dengan mereka yang mati dalam syahwat dunia dan kelezatannya yang menyilaukan mata para pemujanya. Bukankah sudah tiba saatnya bagi pemuda dan pemudi untuk menyadari apa hakikat dan tujuan hidup ini, untuk apa kita diciptakan?.
Kerakteristik remaja nol
1. Malas
Remaja nol adalah sosok pemuda yang tidak pernah mau membebani dirinya dengan suatu kesibukan. Bahkan sampai kepentingan dirinya sendiri pun mereka tidak mau ambil pusing. Bayangin deh, bagaimana hancurnya gaya hidup remaja ini. Tak ada yang bisa kita harapkan darinya. Kita akan melihat remaja nol malas belajar, malas mengerjakan tugas-tugasnya hingga kebutuhan hidupnya yang urgen sekalipun ia malas untuk memikirkannya dan yakin saja ia kan malas untuk mewujudkannya.
Lalu, apa yang akan kita katakan tentang ibadahnya, shalat malam, witir, sunnah rawatib, puasa sunnah, membaca al-qur’an dan ibadah wajib dan sunnah lainnya.
Sungguh berat bagi remaja nol untuk melakukan yang sunnah apalagi yang wajib. Sehingga sangat dikhawatirkan mereka mempunyai sifat yang sama dengan orang-orang munafik yang digambarkan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya;
…dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. [an Nisaa:142]
Riya Ialah melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat. mereka shalat hanyalah sekali-sekali saja, Yaitu bila mereka berada di hadapan orang.
Lalu bagaimanakah keadaan remaja nol jika dihadapkan dengan permasalahan umat Islam? Sudikah mereka memikirkan keadaan saudaranya muslim? Bagaimanakah si remaja nol ini memposisikan diri dalam barisan dakwah? “Allahumma inniy a’udzu bika minal’ajzi wal kasl wa minal jubni wal bukhl” artinya; Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari ketidakberdayaan, dan kemalasan, dan dari kepengecutan, dan kebakhilan” inilah diantara doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Beliau senantiasa meminta kepada Allah untuk dijauhkan dari sifat malas. Sobat muda, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meminta perlindungan kepada Allah untuk dijauhkan dari sifat yang tercela yaitu sifat malas. Sebagaimana kita juga dianjurkan untuk meminta perlindungan kepada Allah dari syaithan. Ini menunjukkan buruknya sifat ini. Sifat yang harus kita buang sejauh-jauhnya.
2. Mencukupkan diri dengan cita-cita yang rendah padahal ia mampu untuk menggapai yang lebih tinggi dan yang terbaik.
Remaja dengan sifat yang kedua ini adalah remaja nol yang obsesi da cita-citanya adalah untuk sesuatu yang biasa-biasa saja.
Ibnul Jauzi pernah berkata dalam kitab Shaidul Khaathir; diantara cirri-ciri kesempurnaan akal adalah cita-cita yang tinggi sedangkan yang merasa puas dengan yang rendah adalah orang yang hina dan saya belum melihat aib yang nyata pada manusia sebagaimana aibnya orang tidak mau mencapai kesempurnaan.
Beliau juga berkata; seandainya derajat kenabian bisa diperoleh dengan ijtihad(kesungguhan), maka aku akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya; “Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (al Furqan:74)
Lihatlah sobat, “Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” Allah tidaklah mengatakan “Jadikanlah kami diantara orang-orang yang bertaqwa” lihatlah! Allah mendidik kita untuk senantiasa mempunyai semangat yang tinggi lagi suci terbukti dengan amalan nyata.
Dengarkanlah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam;”jika kalian meminta surge kepada Allah, maka mintalah kepadaNya surga firdaus yang tinggi”
Kenapa kita mesti meminta surga firdaus yang tinggi? Karena seorang muslim adalah pribadi yang senantiasa berada dalam kebenaran, ia hidup dalam kemuliaan dan takkan rela untuk dihinakan, jika ia mati ia pun mati dalam kemuliaan yaitu syahid di jalan Allah Ta’ala. Seorang muslim selalu menjadikan Allah sebagai tempat untuk berlindung sehinga Jannah yang tertinggi adalah balasan yang setimpal untuknya.
Imam Ahmad pernah berkata; masa peristirahatan seorang mukmin adalah awal menginjakkan kakinya di surga.
Sobat muda, kita takkan pernah lepas dari fitnah dan cobaan maupun masalah. Menuntut ilmu adalah masalah, apatah lagi berkorban di jalan Allah Ta’ala. Bahkan dalam kubur, padang mahsyar pun kita masih perlu untuk berjuang. Jadi, kapankah kita lepas dari masalah? Yah, Surga adalah tempat peristirahatan yang hakiki. Maka semua orang akan masuk surga kecuali yang menolak. Yaitu orang-orang yang berpaling dari petunjuk al-qur’an dan sunnah.
3. Tidak punya tujuan atau skala prioritas dan tidak mau berusaha mencoba hal yang baru.
Merasa puas dengan bangun jam 5 subuh untuk shalat subuh tanpa ada keinginan dan usaha untuk bangun lebih awal padahal itu adalah yang terbaik bagi seorang muslim.
Murid Imam Ahmad pernah berkata; aku menemani beliau(Imam Ahmad) selama kurang lebih 20 tahun. Setiap hari selama 20 tahun itu, selalu saja saya melihat Imam Ahmad mengalami perubahan kearah yang lebih baik.
Perinsip seorang muslim: setiap hari mengalami perubahan kearah yang lebih baik, tidak puas dengan yang ada sekarang ini.
Sobat muda, saat ini menghabiskan waktu adalah fenomena yang melanda para remaja. Seorang ulama yaitu Syaikh Jamaluddin al Qaasimy di damaskus, beliau pernah lewat disebuah warung kopi dimana di dalamnya banyak orang yang duduk-duduk minum dengan santainya, beliau berkata; seandainya waktu mereka bisa kubeli maka sungguh aku akan membelinya.
Fenomena menghabiskan waktu sungguh sangat memprihatinkan. Seharusnya kopi tersebut bisa diminum dalam beberapa menit saja tapi, kebanyakan orang rela membuang waktunya berjam-jam dihadapan secangkir kopi.
Beliau juga pernah diundang pada sebuah acara perjamuan, beliau bersedia untuk ikut dengan syarat beliau di izinkan untuk membawa buku yang akan ia baca. Hal itu Beliau lakukan demi untuk menggunakan waktunya kepada hal-hal yang bermanfaat.
4. Terlalu dini mengucapkan kata “mustahil” dan “saya tidak bisa”.
Sejenak, kita menoleh kebelakang, disana ada negeri yang pernah ramai oleh para penuntut ilmu. Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam asy Syafi’I, Imam Ahmad, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Imam Bukhari dan muridnya Imam Muslim adalah diantara nama-nama yang terkenal di masa bangkitnya para pemuda untuk menuntut ilmu agama dan nama-nama itu akan terus dikenang sepanjang masa. Kenapa muncul nama-nama ulama tersebut dalam sejarah? Terus kenapa kita tidak tercatat dalam sejarah? Jawaban yang paling tepat adalah karena belum apa-apa kita sudah berkata mustahil.
Seorang panglima romawi yang bernama Napoleon Boneoparte pernah ditanya; bagaimana anda bisa menanamkan jiwa kesatria dalam jiwa pasukan anda? Ia menjawab; saya senantiasa memberikan tiga solusi atas tiga masalah yang dilontarkan kepadaku, jika ada yang berkata; aku tidak mampu, kukatakan padanya; berusahalah. Jika ada yang berkata; saya tidak tahu, kukatakan padanya; belajarlah, dan jika ada yang berkata; mustahil, kukatakan padanya; cobalah.
Jadi, inilah tradisi orang sukses. Tidak ada kata mustahil dalam diary mereka. So, jadilah remaja yang berani berkata “aku bisa insyaAllah”. Karena setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ditanamnya. hanyalah keberhasilan itu berpihak pada orang yang berani mengetuk pintu. Promise!
Latang bin Pakkasse, S.Pd.I
Mahasiswa Medina International University (MEDIU)
Hons in Dakwah and Ushuluddin,
Ketua Dep. Pendidikan, Dakwah dan Kaderisasi DPC Wahdah Islamiyah Kota Bau-Bau, Sultra
Email: elbugisy@yahoo.com
http://shohiby.co.cc
0 komentar:
Posting Komentar